Kamis, 28 Juli 2011

Ternyata, ada yang lebih indah dari pada “itu”


“Kata Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, “Allah menjadikan penyebab kesenangan adalah keberadaan istri. Andaikata penyebab tumbuhnya cinta adalah rupa yang elok, tentunya yang tidak memiliki keelokan tidak akan dianggap baik sama sekali. Kadangkala kita mendapatkan orang yang lebih memilih pasangan yang lebih buruk rupanya, padahal dia juga mengakui keelokan yang lain. Meski begitu tidak ada kendala apa-apa di dalam hatinya. Karena kecocokan akhlak merupakan sesuatu yang paling disukai manusia, dengan begitu kita tahu bahwa inilah yang paling penting dari segala-galanya. Memang bisa saja cinta tumbuh karena sebab-sebab tertentu. Tetapi cinta itu akan cepat lenyap dengan lenyapnya sebab."

Keberadaan istri (atau suami) itulah yang lebih indah daripada jima’ atau memandangi kecantikan wajah istri yang tidak terhalangi oleh bedak tebal."

Tulisan di atas aku ambil dari sebuah buku yang berjudul “Kupinang Engkau Dengan Hamdallah”, buku yang dikenal kan oleh kekasih ku. Apa kalian tau jima? Jima adalah hubungan suami istri (you know lah.....), dan setelah saya membaca buku itu (walaupun cuma satu bab). Subhanallah... ternyata ada yang lebih indah daripada “itu”, dan itu adalah keberadaan pasangan kita yang sah (suami atau istri kita sendiri tentunya). Kalau di fikir-fikir memang benar, berjima mungkin hanya sebagian kecil nya. setelah kita memiliki pasangan hidup yang sah, hidup pasti akan lebih bewarna. Ada yang selalu menemani kita, mengurus kita, memberi nafkah, menenangkan kita dikala stres, membuat kita tersenyum, dan tidak ketinggalan bisa memiliki seorang anak.

Kita diciptakan untuk saling berpasangan, normal nya pria dan wanita jika selain itu kalian pasti tahu sendiri. Kenapa harus berpasangan? Salah satu jawaban nya adalah untuk saling melengkapi, kalian pasti tahu manusia tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu carilah pasangan yang tepat bagi kalian, jangan jadikan menikah hanya untuk merasakan “itu”. Menikah juga adalah ibadah, bisa menyempurnakan iman kita. Namun kita jangan terlalu banyak memilih – milih pasangan hidup kita, boleh saja menentukan kriteria pasangan hidup. Tapi ingat, semakin kita banyak mentukan kriteria maka semakin susah juga kita mencari nya. Cantik atau ganteng itu relatif, soal materi? Ingat kalau udah rezeki mah enggak akan kemana. Yang terpenting itu akhlaq dan sifat nya, soleh, baik, jujur. Itu yang sulit dicari, penampilah bisa dipoles, rizeki bisa dicari, tetapi akhlaq dan sifat seseorang sulit untuk dicari.

Nah.... setelah kita mendapatkan dan menikah dengan pasangan hidup kita, jagalah baik – baik. Jangan sia – sia kan pasangan kita, karena kebahagiaan diciptakan oleh kita sendiri.


0 comments:

Posting Komentar