Minggu, 24 Juli 2011

Gunung

Gunung....
     Kalian pasti tahu apa itu gunung, jika tidak tahu? Sungguh terlalu (ala bang roma). Banyak gunung – gunung di dunia, apa lagi di negara kita. Beuh.... loba pisan, banyak sekali (bagi yang tidak mengerti bahasa sunda). Digunung banyak sekali tempat – tempat yang menarik, mungkin sebagian orang berfikir buat apa kita pergi kesana? Ada apa disana? Mau ngapain aja nanti disana?

     Memang kalau difikir - fikir buat apa kita pergi kesana, gunung itu jauh, dingin, banyak tanjakan, belum lagi yang angker nya, dan yang jelas enggak ada warung atau tukang baso. Tujuan tiap orang untuk pergi ke gunung memang berbeda – beda, tergantung dari diri kita sendiri. Ada yang hanya untuk mencari kesenangan, mencari jati diri, mencari ridho Allah, jalan – jalan, mencari ketenangan, dan banyak lagi.

    Di gunung kalian bisa melihat sifat asli setiap orang, awal nya aku sendiri tidak percaya. Akan tetapi, setelah sering pergi kesana hiking atau camping. Kalian bisa melihat sifat asli teman – teman kalian, ada yang baik benar – benar baik, egois, manja, gila (bukan berati gila beneran yah). Tapi dengan sering nya kita pergi bersama teman kegunung, itu bisa membuat kita semakin dekat, semakin akrab, kalian pasti heran kenapa. Jawaban nya mudah, “Kebersamaan” gunung setinggi apapun pasti bisa kalian lewati jika saling membantu, rintangan sesulit apapun pasti bisa dilewati jika kita lakukan bersama, bahkan makanan sedikit pun akan terasa nikmat jika kita berbagi dengan yang lain nya dan  jangan sampai kita egois ketika berada di gunung atau dimana pun. Di gunung tidak akan ada siapa – siapa selain teman – teman kalian, jika bukan teman kalian yang mebantu, siapa lagi? B-)

     Kata - kata yang sangat ku sukai dari teman ku, dihari dimana kita pergi camping bersama di gunung burangrang. Seorang teman ku berkata, “ngapain sih kita pergi kegunung?” ucap nya dengan nada yang mengeluh, dan salah satu teman ku berkata “kita kesini untuk belajar merih, kita bersusah – susah” semua terdiam seketika. “Bukan nya apa – apa, orang miskin disana jika di beri kekayan pasti bisa menerimakan kekayaan itu. Tapi, jika orang kaya tiba – tiba jatuh miskin belum tentu bisa menerimakan nya.” dia melanjutkan perkataan nya sambil memasang patok tenda, tak lama ia berdiri dan berkata lagi “jadi sekarang mah kita merasakan apa yang dirasakan oleh orang – orang yang kurang mampu diluar sana”. Teman ku pun langsung terdiam dan tidak banyak mengeluh lagi. Disini bukan bermaksud untuk menyindir orang – orang yang kaya, itu semua kembali kepada diri kita masing - masing, bagaimana kita menghadapi kehidupan.

     Di gunung juga kita bebas, bebas melakukan apapun, ber-ekspresi, teriak – teriak, berbuat hal yang gila dan konyol sekali pun. Tapi bebas bukan berati kalian bisa merusak gunung, mengotori, apalagi berbuat yang tidak baik (you know lah.....) dunia kita ini sudah rusak, sudah kotor, jadi jangan ditambah kotor atau dirusak lagi oleh perbuatan kita. Kita jaga dan pelihara bersama alam kita ini, jika bukan kita siapa lagi?
Bagi kalian yang ingin mulai pergi kegunung, hiking atau camping. Jangan pernah kalian tinggalkan shalat, memang masih ada teman kalian yang bisa membantu. Tapi ingat yang paling bisa membantu kita dalam keadaan apapun adalah, Allah. Hanya kepada Allah lah kita meminta pertolongan, selain itu juga kita harus jaga sikap kita, jangan sompral.

     Ketika kalian telah terbiasa dengan gunung, kalian pasti akan menemukan jawaban pertanyaan di atas. “Buat apa kita pergi kegunung?”


0 comments:

Posting Komentar